Aku adalah Kamu

Tag Archives: cinta

image

Aku terlalu lelah menjelaskan kenapa aku menangis, kenapa aku berubah. Baca lebih lanjut


image

Hai masa lalu, ini aku yang dulu pernah begitu memujamu. Maaf, bukan sengaja menghempaskanmu setelah kamu pernah amat sangat berarti. Tapi aku hanya ingin perasaanku menjadi lebih pasti.
Sekarang aku sudah punya hati pada yang lain, maaf bukan ingin pamer atau lagi-lagi menyakiti. Aku hanya ingin kamu berubah.
Mengertilah, hidup bukan hanya soal masa lalu.
Kamu harus melangkah maju, tak semua wanita bisa sabar menunggu.
Tak semua wanita mau mengorbankan perasaannya.
Setahun perkenalan kita, setahun kedekatan kita ku kira waktu dapat merubah pola pikirmu. Aku kira, seiring bergulirnya waktu kamu bisa melangkah maju -bersamaku-
Tapi nyatanya aku hanya terlalu tinggi berharap dan aku terlalu banyak menghibur diri sendiri dengan selalu berpikir bahwa suatu saat kamu akan mengambil sebuah keputusan untuk bahagia, lagi-lagi aku berpikir bahagia -bersamaku-.
Aku, sekuat diriku mencoba tetap bersabar dan berharap kita akan melangkah pada suatu hubungan yang lebih jelas dan mengandung arti.
Tapi lagi-lagi aku salah, kamu terlalu cepat menyerah, kamu sudah mendeklarasikan kalah tanpa sedikitpun maju selangkah.
Aku tak habis pikir lelaki seperti apa yang sedang aku cintai, aku tak habis pikir sayang dan cinta macam apa yang selama ini kamu beri?
Bukan cinta jika tanpa berani,
Kamu tahuu cerita dongeng yang mempunyai alur tentang perjuangan cinta? Disana mereka saling memperjuangkan satu sama lain. Bahkan tak jarang si laki-laki rela mati dengan sangat berani. Karena apa? Karena ia memperjuangkan cintanya, sementara kita? Kita apa? Aku tak sanggup lagi jika harus berjuang sendirian. Beban itu terasa berton-ton dipundakku, sementara kamu? Tak sedikitpun terlihat takut kehilanganku, dan dari situ aku benar-benar sadar bahwa kamu tak pernah benar2 mencinta.
Kamu hanya menahanku karena terbiasa dengan adanya aku.
Ini bukan cinta, ini bukan butuh. Aku tahu kamu hanya ber-ego saja.
Masa laluku, meskipun kamu sudah berlalu tak berarti aku melupakamu tapi mau tak mau aku harus benar-benar melepaskanmu, melepaskan kita. Karena kamu sudah pernah begitu jauh menerbangkan sekaligus menorehkan kekecewaan.
Aku kecewa, bukan karena kamu tak membalas perasaanku. Tapi karena kamu dengan kejamnya membalas perasaanku tanpa membawaku pada jalan pasti.
Detik ini, ketika aku menuliskan semua kata-kata yang bahkan percuma kamu pun tak akan membacanya. Karena sedari dulu pun kamu selalu membutakan mata dan menulikan telinga setiap kali aku membahas soal cinta.
Masihkah aku harus memperjuangkan kita setelah semua hasil yang ku dapat selalu hanya kecewa?
Masa laluku, aku sudah bersama dia. Aku bersama seseorang yang datang ketika hancur leburnya hati karena ulahmu. Aku memilihnya bukan karena dia sempurna, tapi dia mau berjuang untuk membuat dirinya terlihat sempurna di mataku. Dia mau memperjuangkanku.
Kamu selalu bilang untuk bersama-sama berjuang mempertahankan kita sampai saat yang tepat tiba. Saat yang tepat yang seperti apa dan saat yang tepat yang mana yang kamu maksud? Saat tepat sampai kamu yakin bahwa mantan kekasihmu benar-benar tak bisa kembali padamu? Kamu selalu bilang bahwa kamu menyukai aku karena saat bersamaku kamu mendapat rasa yang pernah kamu rasakan saat bersama kekasihmu dulu.
Aku bukan mantan kekasihmu, dan aku tak suka dijadikan pilihan.
Wanita mana pun ingin dipilih secara menakjubkan bukan menjadi pilihan.
Maafkan aku yang harus menyerah padamu, aku tak ingin membuang waktu untuk sesuatu yang tak tentu.
Maaf maaf maaf..
Jadilah pria yang selama ini aku harapkan, walau tak bersamaku. Nantinya kita akan terbiasa tanpa satu sama lain. Percayalah, akan ada waktu kita tertawa bersama tanpa dendam atau penyesalan dengan menggandeng tangan pujaan kita masing masing…